Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak Sungkan Lagi "Nyetir" Avanza

Cirebon, KompasOtomotif – Klaim Toyota Astra Motor yang menyebut Grand New Avanza lebih nyaman dari model sebelumnya tentu perlu dibuktikan. Saat peluncurannya pada 12 Agustus lalu memang bisa terlihat desain interior yang berubah, tapi baru sekarang hasil pengembangannya bisa dirasakan.
Pada 13 – 14 Agustus lalu KompasOtomotif sempat menjajal performa Grand New Avanza G 1.5L M/T menuju Cirebon melewati tol Cikopo-Palimanan. Ulasan tentang kemampuan barunya telah dibahas, kini yang akan dikupas dari sisi kenyamanan di bangku pengemudi.
Febri Ardani/KompasOtomotifDetail interior Grand New Avanza.

Pemandangan baru
Sebelum mencermati kenyamanan saat perjalanan, suasana kabin akan dibeberkan lebih dulu. Dari arah pandangan pengemudi, kesan interior berubah. Suasananya dibuat “adem” dengan paduan warna coklat di panel dasbor, pintu, dan jok.
Duduk jadi makin nyaman karena busa dipertebal, ubahan ini juga terasa membuat posisi mengemudi sedikit lebih tinggi. Jangan khawatir mencari posisi mengemudi yang enak, sekarang setirnya bisa naik-turun untuk disesuaikan.

Ada panorama baru dari arah instrument cluster. Desainnya masih sama, hanya latar belakangnya yang berbeda. Selain itu ada penambahan indikator, seperti rear parking sensor, ECO, vehiclestability control (VSC), dan traction controlKhusus VSC dan traction control, fiturnya belum tersedia.

Hal baru lain, indikator sabuk pengaman penumpang depan di samping indikator hazard, pengaturan buka-tutup sirkulasi udara, indikatorimmobilizerheadunit, pelapis aksen krom pada belakang tuas transmisi, sabuk pengaman tiga titik buat penumpang tengah di jok kedua, dan ruang penyimpanan di panel tengah yang lebih besar.
Febri Ardani/KompasOtomotifInterior Grand New Avanza.
Lebih senyap?
Berlanjut ke kesan selama perjalanan. Sempat disebutkan, kabin Grand New Avanza lebih senyap, ternyata hal itu benar adanya. Suara raungan mesin yang merambat dari arah depan berkurang tapi tidak signifikan bila dipantau dari posisi pengemudi. Setelah dicoba berulang-ulang, “teriakan” mesin mulai terdengar saat melebihi 3.000 rpm, jadi batas nyaman penggantian gigi selama perjalanan diputuskan tidak lebih dari putaran mesin itu.
Model uji yang dilakukan mengejar performa di jalan tol. Jadi sebenarnya bila mengemudikan Avanza baru di wilayah perkotaan bisa jadi kesenyapan akan lebih terasa. Sebab, getaran mesin baru 2NR-VE dengan dual VVT-i saat idle lebih halus dibanding mesin lama.

Grand New Avanza keluar dari zona aman bila dipacu di atas 100 kpj. Ketika itu semuanya berubah, percakapan antar penumpang mulai terganggu, suara speaker midbass di pintu depan mulai kabur, dan bising dari gesekan ban Bridgestone Ecopia 185/65 R15 ke aspal semakin jelas. Iwan Abdurrahman dari Technical Service Division TAM menjelaskan peredam pada Grand New Avanza memang lebih sedikit dibanding Grand New Veloz.

Gangguan noise kebanyakan berasal dari depan, struktur bodi yang sudah diperkuat ditambah sudut propeller shaft yang sekarang dibuat 0 derajat atau lurus membantu mengurangi bising kerja mekanis di bagian bawah mobil hingga merambat ke kabin.
Toyota Astra Motor (TAM)Grand New Avanza dibawa ke tol Cipali pada 13 - 14 Agustus 2015.
Limbung?

Secara keseluruhan bobot bodi bertambah sekitar 60 kg, sebab itu perbaikan juga merambah ke sektor kaki-kaki untuk memaksimalkan performa. Grand New Avanza dibuat lebih kaku dibanding model yang digantikan.

Febri Ardani/KompasOtomotifSokbreker Grand New Avanza di bagian belakang direbahkan sebagai bagian dari perbaikan kaki-kaki.
Perangkat peredam kejut masih menggunakan tipe lama yakni,Macpherson Strut dengan Coil Spring di bagian depan dan 4 Link Lateral Rod dengan Coil Spring untuk bagian belakang. Tapi bedanya menurut Iwan, sudut sokbreker belakang sekarang didesain lebih miring dari sebelumnya. Jarak ulir per dipersempit jadi hasilnya gerakan bodi lebih kaku.

Aspal tol Cipali cukup mulus untuk membutikan itu, rasanya bodi semakin menempel ke aspal, gerakan bodi mengikuti kontur jalan. Baru sekarang mengemudikan Avanza jadi lebih “pede”.

Tapi masalah yang terjadi pada kecepatan di atas 100 kpj bukan hanya bising. Kedua tangan mesti erat memegang kemudi pasalnya bodi bisa sesekali bergeser tanpa diperintah. Kecenderungannya hal itu terjadi karena kondisi jalan, namun kendalanya ketika setir sudah dikoreksi ada jeda sesaat sampai akhirnya bodi mengikuti. Meski hal ini tidak sering terjadi, pengemudi harus sigap merevisi arah mobil.

Kesimpulan
Populasi Avanza di Indonesia telah mencapai 1,3 juta unit sejak diluncurkan pada akhir 2003. Rasanya sudah banyak masyarakat yang kenal dengan Avanza, pengalamannya bisa jadi pernah mengemudikan, menjadi penumpang, melihat di jalan, atau bahkan hanya mendengar namanya.

Banyak orang bisa menilai kualitas Avanza, tapi model yang mengusung nama Grand New adalah hasil evolusi terbaik hingga saat ini. Level kenyamanan terasa meyakinkan sebab jadi salah satu unsur perbaikan. Rasanya tak sungkan lagi berada di kabin Avanza baik sebagai pengemudi atau penumpang.

Pasal Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/08/17/143000115/Tak.Sungkan.Lagi.Nyetir.Avanza.

Posting Komentar untuk "Tak Sungkan Lagi "Nyetir" Avanza"